Tidak sedikit dari kita yang berpendapat, bahwa suatu “hal” akan membuahkan hasil terbaik jika ada kemauan, kemampuan dan kesempatan. “Hal” di sini bisa dipersepsikan ke dalam banyak pandangan. Bisa negatif, bisa juga positif. Namun, suka atau tidak, ketiga hal di atas laksana roda becak yang berjalan beriringan. Tidak dapat terpisah, tidak boleh satu jalan, yang dua lainnya tidak dan tidak boleh yang satu maju ke depan, sementara dua roda yang lainnya mundur ke belakang.
“Kemauan” tidak akan dapat menjadi satu-satunya kunci yang mendekatkan kita pada hasil terbaik akan “hal” yang kita kerjakan. “Kemampuan,” meskipun awalnya bersumber dari faktor eksternal yang diolah dalam otak sehingga menjadikannya sebagai faktor internal, juga tidak akan pernah menjadi “kunci” penentu akan terwujudnya “hal” yang diharapkan. Begitupun halnya kesempatan, tanpa ada kemauan dan kemampuan, kesempatan akan menjadi sesuatu yang tidak akan pernah dapat dimanfaatkan.
30 hari menulis tanpa henti. Ini tantangan atau kesempatan? “Ya, tantangan, lah,” kata sebagian orang. “Ya, kesempatan, lah,” kata sebagian orang lainnya. Lalu? Bagaimana dengan Aku? Aku sih menganggap ini sebagai tantangan sekaligus kesempatan. Kenapa ini menjadikannya sebuah “tantangan”? Karena menurutku momen ini dapat menjadikan pembuktianku kepada siapapun. “Mampu gak, ya?” “Yakin gak, ya?” “Bisa gak, ya?” Pertanyaan-pertanyaan itu semua akan senantiasa menghinggapi pikiranku.
Lalu, kenapa ini menjadikannya sebuah “kesempatan”? Gimana ya? Karena sepengetahuanku, tidak ada momen berharga seperti ini yang diadakan oleh media atau lembaga lain, selain Mediaguru. Nah, bagiku itulah kesempatan. Jika diambil, momen ini akan membawa kesan yang mendalam. Sementara jika tidak diambil, maka kesempatan ini akan selalu menjadi kenangan yang sangat mendalam juga. Lalu, bagaimana?
Ya, do it, lah.