Dia memaparkan konselor di layanan Cikal bekerja membantu murid dalam situasi-situasi yang memerlukan penanganan segera, seperti murid merasakan stres berlebih, adanya penurunan performa akademik, konflik interpersonal.
Konselor juga membantu murid menghadapi pikiran-pikiran yang berisiko terhadap kesehatan dan kesejahteraan murid, seperti pikiran untuk menyakiti diri hingga keinginan bunuh diri.
“Jika membayangkan konselor atau psikolog, mungkin kebanyakan dari kita akan langsung membayangkan peran-peran yang ada dalam layanan ini,” ujarnya.
Peranan guru BK terletak pada kolaborasi atau kerja sama dengan para anggota komunitas sekolah dalam mengembangkan diri agar pendampingan ke murid berjalan beriringan, sebagaimana yang selalu dilakukan Tim Konselor di Sekolah Cikal
“Di layanan dukungan sistem, konselor berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan peranan-peranan lainnya bisa berjalan secara efektif,” kata Rendra.
Dia mengatakan, kolaborasi itu bisa dilakukan bersama dengan homeroom atau wali kelas, pimpinan sekolah, guru-guru mata pelajaran, perwakilan universitas atau industri, hingga orangtua murid.
“Selain kolaborasi, seorang konselor juga perlu secara berkala meng-upgrade pengetahuan dan kemampuannya agar mampu beradaptasi dan berjalan beriringan dengan berbagai perubahan yang terjadi, khususnya pada murid,” tutur Psikolog Klinis Anak di Sekolah Cikal tersebut.
Sumber : Kompas